WONOSOBO: Sebanyak 1.000 anak dari lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) memeriahkan Hari Jadi ke-185 Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah,dengan menari lengger dan emblek di Alun-alun Wonosobo, Sabtu (24/7).
Sebanyak 500 anak menari lengger dan 500 anak lainnya menari emblek dengan gemulai mengikuti iringan musik gamelan. Meskipun gerakan mereka kurang serempak, penampilan para penari cilik tersebut memukau tamu dan penonton.
"Penampilan para penari cilik merupakan upaya melestarikan kesenian tradisional yang menjadi ikon Kabupaten Wonosobo," kata Bupati Wonosobo Abdul Kholiq Arif.
Ia mengatakan, mengenalkan sejak dini nilai-nilai tradisi dan budaya daerah kepada masyarakat pada usia dini diharapkan dapat melestarikan seni tradisi dan budaya daerah. Apalagi, ujarnya, antusias masyarakat Wonosobo terhadap budaya dan tradisi daerah sangat tinggi hingga ke tataran anak usia dini.
"Lengger merupakan kesenian khas Wonosobo yang harus dilestarikan. Oleh karena itu, sangat bijaksana jika kesenian ini diperkenalkan kepada anak cucu sedini mungkin, dengan harapan anak-anak bisa lebih mengenal, bangga, dan mencintai budaya daerahnya," katanya.
Bupati mengatakan, peringatan hari jadi menjadi momentum yang baik untuk Pemerintah Kabupaten Wonosobo guna mengenang jasa sekaligus meneladani nilai-nilai kesejarahan dan kepemimpinan para pendiri Wonosobo.
Selain tari kolosal yang dilakukan anak-anak, dalam Hari Jadi Kabupaten Wonosobo tersebut juga dilakukan prosesi kirab panji dan hasil bumi serta kesenian tradisional yang diikuti perwakilan dari setiap kecamatan di Wonosobo. (http://www.mediaindonesia.com)
Sebanyak 500 anak menari lengger dan 500 anak lainnya menari emblek dengan gemulai mengikuti iringan musik gamelan. Meskipun gerakan mereka kurang serempak, penampilan para penari cilik tersebut memukau tamu dan penonton.
"Penampilan para penari cilik merupakan upaya melestarikan kesenian tradisional yang menjadi ikon Kabupaten Wonosobo," kata Bupati Wonosobo Abdul Kholiq Arif.
Ia mengatakan, mengenalkan sejak dini nilai-nilai tradisi dan budaya daerah kepada masyarakat pada usia dini diharapkan dapat melestarikan seni tradisi dan budaya daerah. Apalagi, ujarnya, antusias masyarakat Wonosobo terhadap budaya dan tradisi daerah sangat tinggi hingga ke tataran anak usia dini.
"Lengger merupakan kesenian khas Wonosobo yang harus dilestarikan. Oleh karena itu, sangat bijaksana jika kesenian ini diperkenalkan kepada anak cucu sedini mungkin, dengan harapan anak-anak bisa lebih mengenal, bangga, dan mencintai budaya daerahnya," katanya.
Bupati mengatakan, peringatan hari jadi menjadi momentum yang baik untuk Pemerintah Kabupaten Wonosobo guna mengenang jasa sekaligus meneladani nilai-nilai kesejarahan dan kepemimpinan para pendiri Wonosobo.
Selain tari kolosal yang dilakukan anak-anak, dalam Hari Jadi Kabupaten Wonosobo tersebut juga dilakukan prosesi kirab panji dan hasil bumi serta kesenian tradisional yang diikuti perwakilan dari setiap kecamatan di Wonosobo. (http://www.mediaindonesia.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar